ABSTRAK
Sundari, Melviyana, 2022. Efektivitas Permainan Tradisional Dalam
Mengembangkan Kecerdasan Kinestetik Pada Anak Usia 5-6 Tahun Di
PAUD IT Az-Zahra Sei Gelugur Kec.Pancur Batu. Skripsi, Program
Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Sekolah Tinggi Agama Islam Darul
Arafah.
Pembimbing: (1) Tirta Yogi Aulia, M.Pd. (2) Nelly Agustina, M.Pd.I.
Kata Kunci: Efektivitas, Permainan Tradisional, Kecerdasan Kinestetik
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai
efektivitas permainan dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik pada anak
usia 5-6 tahun di PAUD IT Az-Zahra Sei Gelugur Kec. Pancur Batu, dengan
rumusan masalah yang mencakup (1) Apa saja permainan tradisional yang
diterapkan di PAUD IT Az-Zahra? (2) Bagaimana efektivitas permainan
tradisional dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik? (3) Faktor-faktor apa
saja yang menghambat kegiatan permainan tradisional dalam mengembangkan
kecerdasan kinestetik di PAUD IT Az-Zahra?.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian
lapangan. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini
meliputi: (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tradisional petak
umpet dan engklek sangat efektif dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik
anak. Hal ini terlihat dari praobservasi awal yang dilakukan terhadap permainan
engklek sebanyak 61,53% anak belum mampu menjaga keseimbangan tubuhnya.
Namun setelah dilakukan observasi akhir sebanyak 38,46% anak sudah mulai
berkembang, 46,15% berkembang sesuai harapan, dan 15,38% berkembang
sangat baik. Hal ini juga tampak pada praobservasi awal yang dilakukan terhadap
permainan tradisional petak umpet sebanyak 15,38% belum mampu
mengkoordinasikan mata, tangan dan kaki. Namun setelah dilakukan observasi
akhir sebanyak 15,38% mulai berkembang, 61,53% berkembang sesuai harapan,
dan 23,07% berkembang sangat baik. Faktor-faktor yang menghambat
pelaksanaan permainan tradisional dalam mengembangkan kecerdasan kinestetik
berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal misalnya suasana hati
anak, kurangnya waktu bermain anak dengan keluarga dan kurangnya pemahaman
anak terhadap permainan tradisional. Faktor eksternal misalnya lingkungan
bermain yang tidak mendukung pelaksanaan permainan tradisional.