Departemen Arsip : Pendidikan Agama Islam

Program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah jurusan kuliah dimana para mahasiswanya diajarkan tentang ilmu keguruan yang dikhususkan pada agama Islam. Tujuan jurusan ini adalah untuk menciptakan sarjana yang memiliki keahlian dalam bidang pengajaran agama Islam.


UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG ILMU TAJWID DENGAN MENGGUNAKAN METODE MAKE A MATCH KELAS VII-F SMP SWASTA GALIH AGUNG PESANTREN DARULARAFAH RAYA KECAMATAN KUTALIMBARU KABUPATEN DELI SERDANG

By SITI ANIZA

ABSTRAKKata Kunci: Upaya Guru, Pemahaman Siswa, Metode Make A Match.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan metode make a match dalaam meningkatkan pemahaman siswa tentang ilmu tajwid dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa tentang ilmu tajwid dengan menggnakan metode make a match.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Tindakan Kelas dengan dua siklus dan setiap siklusnya terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini dilakukan di SMP Swasta Galih Agung Pesantren Darularafah Raya. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII-F dengan jumlah siswa 27 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, dokumentasi dan wawancara. Metode analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Indikataor keberhasilan penelitian ini adalah dari segi kualitas proses adalah terjadinya peningkatan persentase atau jumlah siswa yang melakukan setiap komponen aktivitas belajar yang menjadi bahan pengamatan peneliti dan observer pada saat proses pembelajaran dengan metode resitasi dari siklus I dan siklus II, yang dikumpulkan dengan menggunakan lembar observasi dari segi pemahaman ilmu tajwid siswa adalah hasil persentase dan hasil tes siswa mengalami peningkatan jumlah yang nyata dari siklus I ke siklus II.Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa peningkatan pemahaman siswa tentang ilmu Tajwid dengan menggunakan metode make a match kelas VII-F SMP Swasta Galih Agung Pesantren Darularafah Raya dapat meningkat hal ini dapat dilihat dari hasil post test peserta didik yang meningkat pada setiap siklusnya. Nilai pemahaman siswa tentang ilmu Tajwid pada pre test 29,62% kemudian meningkat menjadi 70,37% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 85,18%.

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KINERJA GURU DI SD IT LUQMANUL HAKIM SEI MENCIRIM KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

By SELA PRILLIA WATI

ABSTRAKKata Kunci : Konsep Diri, Kinerja Guru.Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang telah di rumuskan peneliti yaitu untuk mendeskripsikan dan menganalisis hubungan antara konsep diri dengan kinerja guru di SD IT Luqmanul Hakim Sei Mencirim.Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang mengkaji fenomena secara obyektif dengan menggunakan perhitungan statistik untuk menguji hipotesis dalam penelitian. Populasi penelitian ini adalah guru SD IT Luqmanul Hakim Sei Mencirim yang berjumlah 31 orang dan sampel penelitian ini berjumlah 31 orang dengan teknik total sampling. Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah angket.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak adanya Hubungan antara Konsep Diri dengan Kinerja Guru di SD IT Luqmanul Hakim Sei Mencirim Kacamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Hasil uji Product Moment membuktikan bahwa hipotesis penulis yaitu “Tidak adanya hubungan yang signifikan antara Konsep Diri dengan Kinerja Guru”. Hal ini didukung juga dengan hasil analisis regresi sederhana yaitu nila P(sig) statistik pada Anova diketahui P(sig) 0,060 > α 0,05 sehingga hipotesis alternative (Ha) ditolak dan hipotesis nihil (Ho) diterima.Nilai Koefisien Determinan dapat diartikan seberapa besar (%) variabel bebas (X) mempengaruhi variabel terikat (Y). Untuk melihat Koefisien Determinan, dapat dilihat pada kolom R Square. Pada nilai Koefisien Determinasi adalah 0,116 artinya Konsep Diri (variabel X) mempengaruhi Kinerja Guru (variabel Y) sebesar 11,6 %.

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AGAMA PADA PESERTA DIDIK KELAS V SD NEGERI 030438 TANAH PINEM KECAMATAN TANAH PINEM KABUPATEN DAIRI SUMATERA UTARA

By NURSAMSIAH BR GINTING

ABSTRAKKata Kunci: Peran Guru PAI, Motivasi Belajar Siswa.Penelitian ini bertujuan untuk Memberikan Penjelasan Mengenai Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama di SD Negeri 030438 Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara , dengan Fokus Mencakup (1) Bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama Pada Peserta Didik Kelas V SD Negeri 030438 Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara.(2) Bagaimana Strategi Guru dalam Meningkatkan Motivasi belajar Agama pada Peserta Didik kelas V SD Negeri 030438 Tanah Pinem Kec. Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara.(3)apa saja kendala – kendala dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Agama pada kelas V SD Negeri 030438 Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian Deskriptif. Metode Pengumpulan data yang digunakan pada Penelitian ini meliputi: (1)Observasi, (2)Wawancara, dan (3)Dokumentasi. Data yang terkumpul dari Ketiga Metode tersebut kemudian di Analisis untuk mendapatkan Temuan Penelitian.Temuan Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Tingkat Motivasi belajar Agama Islam Menunjukkan 70-75 % Cukup Baik dengan Melakukan Beberapa Program Pembelajaran yang efektif antara lain yaitu Program Melaksanakan Sholat Dhuha setiap jam Pembelajaran Agama Islam berlangsung dan Program membuat Infak Anak Sholeh/Sholeha di kelas V SD Negeri 030438 Tanah Pinem Kecamatan Tanah Pinem Kabupaten Dairi Sumatera Utara,(2)Adapun Strategi yang dilakukan dalam meningkatkan Motivasi Belajar yaitu Tata Cara Berwudhu, Berinfak Anak Sholeh-Sholeha,melaksanakan sholat dhuha,Guru memberi pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa.(3) Adapun Kendala-kendala yang dihadapi oleh Guru Agama Islam yaitu Kurangnya kepedulian Orangtua Terhadap Perkembangan anak didik di rumah maupun di sekolah, Pengaruh Sosial Media, Kurangnya media pembelajaran di sekolah, Dan Faktor Pendukung motivasi Belajar Agama Islam yaitu Fisikologis (kesehatan), minat, bakat, cara belajar, keluarga, masyarakat dan lingkungan.

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENANAMKAN RASA EMPATI PADA SISWA KELAS VIII DI MADRASAH TSANAWIYAH ISLAMIYAH BELAWAN

By SYAIFUL HADI

ABSTRAKKata kunci : Guru PAI, Rasa Empati, SiswaLatar belakang penelitian ini adalah Implementasi Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menanamkan Rasa Empati pada Siswa Kelas VIII di sekolah belum mencapai hasil yang maksimal yaitu karena materi rasa empati sangat kurang pada pembahasan di buku paket dan hanya terdapat satu pembahasan. Dan terdapat pula beberapa siswa yang menyepelekan atau meremehkan terhadap penanaman rasa empati siswa. Seperti empati terhadap fenomena bullying pada siswa, konflik keluarga, konflik antar remaja, dan tingkat kekerasan dan kenakalan remaja.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang mengambil tempat di Madrasah Tsanawiyah Islamiyah Belawan. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa; (1) Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Madrasah Islamiyah Belawan dalam Menanamkan Rasa Empati pada siswa kelas VIII dilakukan pada setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah menunjukkan hasil kurang baik disebabkan oleh materi yang kurang, siswa tidak serius belajar, faktor eksternal seperti pergaulan buruk, sikap egois pribadi siswa,dan orang tua yang abai membimbing anaknya. (2) Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Madrasah Islamiyah Belawan dalam Menanamkan Rasa Empati pada Siswa Kelas VIII dilakukan oleh guru aqidah akhlak dengan cara 1. Menanamkan Understanding others yaitu cepat menangkap perasaan orang lain (Respect) , 2. Menanamkan Service orientation yaitu memberikan pelayanan yang dibutuhkan orang lain, 3. Menanamkan pemahaman Developing others yaitu memberikan masukan positif atau membangun, 4. Leveraging diversity yaitu mengambil manfaat dari perbedaan bukan konflik, (3) Tindak lanjut hasil Upaya Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam Menanamkan Rasa Empati di Madrasah Islamiyah Belawan berupa rasa empati di sekolah sudah diajarkan melalui materi di kelas, praktek mengumpulkan dana sosial, menjenguk teman sakit, bakti sosial lingkungan, berbagi paket sembako masyarakat yang susah. Namun hanya siswanya sendirilah yang harus memutuskan ia mampu istiqomah dengan ajaran guru atau ia malah terjebak oleh pergaulan lingkungan yang buruk.

KONSEP KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DALAM AL-QUR’AN SURAH LUQMAN AYAT 12-19

By RENA INDRIYANI BR.TARIGAN

ABSTRAKKata Kunci : Konsep Kurikulum Pendidikan Islam, Surah Luqman Ayat 12-19.Dalam pendidikan Islam kurikulum merupakan salah satu komponen yang sangat menentukan dalam suatu sistem pendidikan, karena itu kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pengajaran pada semua jenis dan tingkat pendidikan.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai konsep kurikulum menurut ahli mufassir yg akan menjelaskan kandungan ayat ke 12-19 dari surah Luqman, dengan fokus penelitian yang mencakup (1) Bagaimana penafsiran ahli tafsir terhadap konsep kurikulum pendidikan Islam dalam Alquran surat Luqman ayat 12-19? (2) Apa saja konsep kurikulum pendidikan Islam yang terkandung dalam Alquran surah Luqman ayat 12-19? (3) Bagaimana analisis konsep pendidikan Islam dalam Alquran surah Luqman ayat 12-19 dengan konsep kurikulum pendidikan Islam sekarang?.Penelitian ini menggunakan pendekatan Kualitatif dengan jenis penelitian Kepustakaan (library reasearch). Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ialah si peneliti itu sendiri sebagai instrumen penelitian. Data yang terkumpul dari pengumpulan data tersebut kemudian di analisis untuk mendapatkan temuan penelitian.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa; (1) Pendapat mengenai surat Luqman ayat 12-19 dari para mufassir, yaitu : (a) Tafsir Ibnu Katsir surat Luqman ayat 12-19. (b) Tafsir Maraghi surat Luqman ayat 12-19. (c) Tafsir Fi Zhilalil Qur’an surat Luqman ayat 12-19. Hal ini dikiaskan seperti orang yang sombong di muka bumi ini, kesederhanaan etika ketika berbicara dan berkomunikasi dengan orang lain. (2) Konsep kurikulum pendidikan Islam menurut alquran surah Luqman ayat 12-19 yaitu: (a) Keimanan kepada Tuhan, (b) Berbuat baik, sopan, ramah, dan peduli terhadap kedua orangtua, (c) Melakukan hubungan vertikal dengan Tuhan, (d) Memiliki kepedulian terhadap lingkungan, (e) memiliki akhlak yang mulia. (3) Analisis konsep kurikulum pendidikan Islam dalam Alquran surah Luqman ayat 12-19 dengan konsep kurikulum pendidikan Islam sekarang. konsep kurikulum pendidikan sebagaimana terseburt yakni pengembangan proses kognitif, sebagai teknologi, aktualisasi diri, rekonstruksi sosial, dan rasionalisasi akademik seluruhnya, dapat dijumpai praktiknya dalam masyarakat baik di Indonesia maupun negara lain. Ada saat konsep kurikulum yang paling dominan untuk dilaksanakan dan terkadang berbagai konsep kurikulum tersebut secara bersamaan dipraktikkan.

UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA AKHLAK SISWA KELAS XI (SEMBILAN) DI MTs S YPI AL –HILAL BANDAR BARU KEC. SIBOLANGIT T.A 2020/2021

By NURHIDAYAH

ABSTRAKKata Kunci: Guru Pendidikan Agama Islam, Membina Akhlak.Seiring perubahan zaman yang semakin maju, berubah pula tatanan kehidupan masyarakat. Dari hal yang paling kecil, misalnya tegur sapa. Dahulu setiap kali bertemu dengan orang, yang muda menyapa yang tua, akan tetapi sekarang adat seperti itu telah menurun. Fenomena kemerosotan akhlak anak pada usia remaja seperti pelecehan seksual, berkelahi, sikap arogan, bertutur kata yang kotor, tidak menghargai orang lain, dan sebagainya apabila dibiarkan dan tidak diarahkan dengan tepat dapat meningkat menjadi tindak kejahatan.Hal ini menjadi peluang bagi guru Pendidikan Agama Islam untuk melakukan perannya dengan menekan sekecil mungkin hal- hal negatif tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Upaya guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak, 2). Kendala yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa.Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian kualitatif. Data dikumpulkan melalui metode wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh di lapangan kemudian disusun dengan memilih dan menyederhanakan data. Selanjutnya dilakukan penyajian data untuk dapat ditarik kesimpulan.Hasil penelitian menunjukan bahwa (1) Upaya yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam membina akhlak siswa Mts S Al-Hilal Bandar Barudiantaranya: Memberikan nasihat, membangun pembiasaan, memberikan teladan, menyediakan fasilitas yang mendukung, dan berkomunikasi dengan berbagai pihak, (2) Permasalahan yang dihadapi guru Pendidikan Agama Islam, diantaranya adalah: kurangnya kesadaran dari siswa, fasilitas dan sarana yang kurang lengkap, serta pengaruh dari lingkungan pergaulan.

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWI KELAS VII-B SMP SWASTA GALIH AGUNG TAHUN AJARAN 2020-2021

By LIZA RAHMI AINI

ABSTRAKKata Kunci: Peran Guru PAI, Kesulitan BelajarPeran guru PAI merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar siswi kelas VII-B SMP swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021dengan fokus penelitian ini yang mencakup (1) Bagaimana peran guru PAI dalam mendidiksiswi kelas VII-B di SMP Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021?, (2) Apa kesulitan yang dihadapi siswi kelas VII-B dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islan di SMP Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021?, (3) Apa peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar siswi kelas VII-B SMP Swasta Galih Agung tahun ajaran 2020-2021 dalam pembelajaran?.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studimultisitu. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi: (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. Data yang terkumpul dari ketiga metode tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan penelitianTemuan penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) peran guru PAI di SMP Swasta Galih Agung yaitu bertanggung jawab dan bertugas untuk mendidik, mengembangkan ilmu pengetahuan agama, dan menanamkan keimanan pada diri siswanya. (2) Sebagian siswi sulit dalam mengingat pelajaran, sulit berkonsentrasi dan sulit menguasai pelajaran (3) Peran Guru PAI dalam mengatasi kesulitan belajar siswi yaitu dengan memotivasi siswi, menggunakan metode belajar yang menyenangkan dan meluangkan waktu untuk membimbing belajar siswi

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM ALQURAN SURAT YUSUF AYAT 8-18

By NUR INDAH SARY

ABSTRAKKata Kunci : Nilai, Pendidikan Akhlak, Yusuf Ayat 8-18.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai pendidikan akhlak dalam Alquran surat Yusuf ayat 8-18, dengan fokus penelitian yang mencakup : (1) Bagaimana Penafsiran Ahli Tafsir Terhadap Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Alquran Surat Yusuf Ayat 8-18 ? (2) Apa Saja Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Alquran Surat Yusuf Ayat 8-18 ? (3) Bagaimana Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Alquran Pada Kehidupan Sehari-Hari ?Penelitian kepustakaan (Library research), merupakan penelitian dengan menghimpun informasi dari berbagai literatur seperti kitab klasik, buku, surat kabar, bahan dokumentasi,dan jurnal yang mana nantinya akan di pakai sebagai analisis dan memecahkan masalah yang akan diteliti.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Pendapat mengenai surat Yusuf ayat 8-18 dari para mufassir, yaitu : (a) Tafsir Ibnu Katsir surat Yusuf Ayat 8-18, (b) Tafsir Maraghi surat Yusuf Ayat 8-18, (2) Nilai -nilai pendidikan akhlak dalam Alquran surat Yusuf ayat 8-18 sebagai berikut : (a) Mendidik anak dengan baik, (b) Tidak bersifat hasad (dengki), (c) Tidak bersifat sombong dan angkuh, (d) Selalu berprasangka baik (khusnudzhon), (e) Tidak bersifat dzalim, (f) Jujur, (g) Sabar, (h) Amanah (menepati janji), (i) Bijaksana, (j) Tabligh, (3) Analisis Relevansi Nilai-Nilai Pendidikan Akhlak Dalam Alquran Pada Kehidupan Sehari-Hari ialah yang ada hubungannya dengan pendidikan akhlak dalam Alquran surat Yusuf ayat 8-18 dengan kesesuaiannya dalam kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk atau menjadikan manusia yang berkepribadian baik, bermoral baik, keras dalam kemauan, sopan dalam berbicara dan perbuatan, bersikap mulia, bijaksana, beradab ikhlas, jujur dan suci. Dengan kata lain, pendidikan akhlak bertujuan untuk melahirkan manusia yang memiliki keutamaan. Berdasarkan tujuan diatas, keadaan, pelajaran, dan aktifitas merupakan sarana pendidikan akhlak, dan setiap pendidikan diutamakan harus memelihara dan memperlihatkan akhlak.Nilai-nilai pendidikan akhlak yang dapat kita teladani dari Alquran surat Yusuf ayat 8-18 dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, agar kehidupan seseorang menjadi lebih baik. Dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga harus memiliki akhlak yang baik, entah itu akhlak terhadap anak, orang tua maupun saudara.

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KINERJA GURU DI MTs S YPI AL – HILAL BANDAR BARU KEC. SIBOLANGIT KAB. DELI SERDANG T.A 2020/2021

By DINA AYU SYAFIRA

ABSTRAKKata Kunci: Peran Kepala Sekolah, Kualitas Kinerja GuruKepala sekolah merupakan sosok yang sangat menjadi panutan dan mempunyai peranan penting bagi lembaga yang di pimpinnya. Tugas dari kepala sekolah yaitu membimbing dan membina para guru dan seluruh staf yang berperan penting dalam proses pembelajaran agar mampu meningkatkan dan mengembangkan kemampuan yang dimiliki para guru untuk menciptakan situasi pembelajaran yang afektif, kondusif, dan inovatif, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai rencana. Kepala sekolah harus aktif agar pembinaan yang dilakukan kepada guru untuk meningkatkan kinerjanya secara bertahap selalu mengalami kemajuan dan peningkatan sehingga bisa menghasilkan guru yang berkualitas.Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mendeskripsikan peran kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru di MTs S Al – Hilal Bandar Baru. (2) Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru di MTs S Al – Hilal Bandar Baru.Untuk tercapainya tujuan di atas, peneliti disini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif deskriptif. Subjek informan yang terlibat dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, sebagian para guru. Metode pengumpulan datanya yaitu dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur, dokumentasi. Untuk analisis data yang digunakan terdiri dari reduksi data, pengumpulan informasi, penarikan kesimpulan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) kepala sekolah melakukan pembinaan di dalam sekolah serta di luar sekolah. Pembinaan yang dilakukan di dalam sekolah adalah rapat rutinan, diskusi secara individu, penilaian, dan kunjungan kelas, pembinaan yang dilakukan di luar sekolah adalah mengikut sertakan guru dalam pelatihan workshop dan kelompok kerja guru. (2) faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kepala sekolah dalam meningkatkan kualitas kinerja guru adalah sebagai berikut: a) faktor pendukung, terpenuhinya sarana prasaran, antusias guru ikut serta dalam pelatihan, b) faktor penghambat, sulit memahami tentang teknologi bagi beberapa guru sepuh dikarenakan faktor usia.

PERAN GURU AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI KESULITAN BACA TULIS ALQURAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 105307 SUKARAYA

By DHEA RIDHO AFRAH

ABSTRAKKata Kunci: Peran Guru Agama Islam, Kesulitan Baca Tulis Alquran.Peran guru agama islam merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk membantu mengembangkan kemampuannya dalam mengelola proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.Penelitian ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai peran guru agama islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis Alquran siswa kelas IV SD Negeri 105307 Sukaraya, dengan fokus penelitian yang mencakup (1) Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam di SD Negeri 105307 Sukaraya? (2) Bagaimana kesulitan baca tulis Alquran siswa kelas IV SD Negeri 105307 Sukaraya? (3) Bagaimana peran guru Pendidikan Agama Islam dalam mengatasi kesulitan baca tulis Alquran siswa kelas IV SD Negeri 105307 Sukaraya?.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi multisitus. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini meliputi: (1) Observasi, (2) Wawancara, dan (3) Dokumentasi. Data yang terkumpul dari ketiga metode tersebut kemudian dianalisis untuk mendapatkan temuan penelitian.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa, (1) peran guru PAI di SD Negeri 105307 Sukaraya yaitu menjadi orang tua di sekolah, membentuk peserta didik yang berakhlak baik dan menstranfer ilmu-ilmu pengetahuan serta membutuhkan kemampuan dalam berkomunikasi kepada peserta didiknya. (2) kesulitan baca tulis Alquran siswa kelas IV yaitu siswa yang masih harus banyak belajar, beberapa dari peserta didik belum sepenuhnya mahir dalam membacakan Alquran. (3) peran guru PAI dalam mengatasi kesulitan baca tulis Alquran siswa kelas IV SD Negeri 105307 Sukaraya yaitu: (a) menanamkan rasa percaya diri, (b) memberikan motivasi agar siswa lebih giat belajar baca tulis Alquran, (c) mengajari cara-cara membaca dan menulis Alquran secara benar, (d) memberikan tugas-tugas latihan menulis Alquran dan membaca Alquran.